Sudah pernah mencicipi aneka pie yang lezat dari Klapper Pie? Yah, kelezatan kue pie ini membuat sang owner, pasangan suami-istri Ridwan Wiyono (33) dan Keri Herlina (36) bisa mengantongi omset Rp 6 miliar per tahun.
Kehadiran Klapper Pie di tengah perkembangan bisnis kuliner di Kota Bertuah, ternyata berawal dari keisengan. Hobi memasak sang istri menjadi cikal-bakal berdirinya Klapper Pie ini pada 2012 silam.
Cemilan rumahan yang awalnya hanya dikonsumsi mereka di rumah, disulap menjadi cemilan semua orang di Pekanbaru. Keahlian memasak sang istri menjadikan makanan ini beda dari makanan lainnya di Pekanbaru.
Ceritanya, awal 2012, sang istri mulai membuat Pie di rumah untuk cemilan keluarga. Suatu ketika Ridwan menyadari bahwa kue Pie yang dibuat sang istri memiliki potensi bisnis yang besar. Ditambah lagi pada saat itu usaha minimarket yang sedang dirintisnya belum menunjukkan potensi menjanjikan ke depannya.
“Iya, apalagi pada saat itu bermunculan minimarket-minimarket baru, sehingga usaha minimarket tersebut sepertinya mulai tenggelam,” cerita Ridwan.
Kue-kue Pie hasil kreasi istrinya kemudian dia foto lantas diunggah kejejaring sosial seperti facebook. Responnya ternyata cukup baik. Banyak yang mulai bertanya-tanya.
Dari situ mereka lantas memutuskan membuat usaha kuliner rumahan dengan menjadikan Pie sebagai produk andalan. Awalnya, Pie diproduksi secara made by order atau berdasarkan pesanan yang datang.
Teknik promosi yang dilakukan pun cuma melalui layanan Blackberry Messanger (BBM). Misalnya, jika hari ini mereka mendapat pesanan 25 Pie dan ternyata hasil adonannya menjadi 35 Pie, maka sisa yang sepuluh Pie tersebut akan dipromosikan melalui BBM. Saat itu mereka memiliki 4000 kontak BBM.
Tidak cukup dengan hanya sistem made by order, berikutnya mereka memutuskan untuk berjualan secara outdoor. Antara lain di samping Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Mesjid Agung An-Nur, kawasan Panam dan Rumbai, juga di kegiatan Car Free Day setiap minggu pagi.
Hanya bermodalkan sebuah meja, kotak-kotak kemasan Pie diletakkan di atasnya hanya untuk menarik perhatian orang yang lewat. Terkadang cuaca menjadi kendala jika berjualan secara outdoor.
Perlahan, usaha Pie ini mulai mendapatkan perhatian, khsususnya dari masyarakat Pekanbaru. Mungkin, saat itu belum ada orang yang menjual makanan seperti itu di Pekanbaru, sehingga memunculkan rasa penasaran.
Pesan-pesan BBM yang bergulir dari satu ke yang lainnya, membuat masyarakat makin mengenal Pie buatan Keri. Setiap hari pesanan dari konsumen selalu datang. Sampai pada akhirnya mereka membuka outlet di Jalan Hangtuah yang saat itu hanya memproduksi 200- 300 pie. Bahkan menjelang tengah hari outlet mereka sudah tutup.
Untuk menarik perhatian pelanggan, outlet mereka di Jalan Sumatera didesain semenarik mungkin. Sentuhan modern disertai furniture-furniture kayu dengan tampilan wallpaper yang unik ditambahkan supaya pelanggan yang datang merasa nyaman.
Soal omset, Ridwan mengatakan selama enam bulan terakhir ini, pemasukan mereka meningkat setiap bulannya. Saat ini omset mereka sudah menyentuh angka Rp 6 miliar dalam setahun.(heny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar